SMAN 16 Pekanbaru Anjangsana ke Panti Jompo Nurhafni Kami Ndak Boleh Pulang

PEKANBARU (DPPR) – Suasana Ramadan 1446 H dijalani siswa SMAN 16 Pekanbaru dengan penuh makna. Untuk mendapatkan rasa kebersamaan, puluhan perwakilan siswa, pegawai dan guru sekolah ini beranjangsana atau berkunjung ke Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Husnul Khotimah Jalan Kaharuddin Nasution Simpang Tiga Pekanbaru.

Kegiatan bertajuk Bakti Sosial (Baksos) SMAN 16 Pekanbaru Pekanbaru ini memberikan santunan ke panti jompo binaan Dinas Sosial Provinsi Riau, Rabu (19/03/2025). Sebanyak 80 paket makanan diberikan ke penghuni panti tersebut.

Kepala Sekolah SMAN 16 Pekanbaru Dr Hj Nurhafni mengharapkan adanya kegiatan kunjungan sosial ke panti jompo ini, dapat memberikan arti khusus baik bagi para lansia maupun perwakilan para siswa.

‘’Kami merasakan suatu yang khusus berada di lingkungan panti ini. Ada rasa sedih, senang, bercampur aduk. Para lansia ini sangat senang dan terlihat bersemangat, sekaligus mereka merasa terhibur. Mereka menyadari ketulusan dari orang-orang sekitar yang masih peduli dengan mereka,’’ ujarnya.

Sementara itu, dia juga menyebut kegiatan ini juga menjadi pengalaman berharga bagi siswa yang bisa belajar untuk menghargai orang lain dan memperlakukan mereka dengan selayaknya.

‘’Sehingga di bulan penuh berkah ini, kita mengedukasi anak-anak untuk lebih peduli sesama dan menghargai orangtua,’’ lanjutnya.

Suasana kegembiraan dan kebersamaan dirasakan oleh penghuni panti. Ida Rosida salah seorang penanggungjawab panti yang menerima tim SMAN 16 Pekanbaru, menyatakan terima kasih atas kunjungan ini.

SMAN 16 Pekabanru dalam kegiatan ini menyerahkan bantuan untuk seluruh penghuni panti yang berjumlah 80 orang. Dana kegiatan ini pun bersumber dari sumbangan warga sekolah, baik siswa dan guru yang digalang selama ramadan. Siswa yang mewakili OSIS, pramuka, guru dan pegawai larut dalam kebersamaan itu.

Ada hal menarik yang terjadi saat kunjungan ini. Beberapa penghuni panti, usai bercengkarama dengan para siswa, tidak membolehkan para siswa dan rombongan untuk pulang.

‘’Mereka curhat terus, kami terus mendengarkan. Kami ndak boleh pulang, mungkin mereka ingin bercerita lebih banyak. Ada yang berkisah tentang keluarga dan anak-anak mereka,’’ ujar Nurhafni.

Pada anjangsana ini, banyak siswa memperoleh pengalaman tersendiri. Bahkan beberapa siswa terlihat membimbing para lansia dari kamar mereka tinggal menuju ruang pertemuan. Bahkan tatkala mendengar kisah-kisah banyak siswa yang merasa terharu akan rasa bakti kepada orangtua mereka.

‘’Hasil yang kami peroleh dari kegiatan ini adalah mendapatkan pengalaman berharga di panti. Kami berkesempatan mendengarkan kisah dari nenek dan kakek dan mengambil hikmah bagi kehidupan di masa datang,’’ ujar salah seorang siswa.

Diharapkan, dari kegiatan ini pula timbul kesadaran bahwa mereka perlu dibersamai, merasa kesepian dan membutuhkan perhatian lebih dari pengunjung yang datang. ‘’Mereka sangat tegar dalam menjalani hidup, walaupun sesungguhnya mereka rindu pada orang yang mereka sayangi. Kami belajar banyak untuk menghargai orang yang lebih tua terutama orangtua kami,’’ lanjutnya. (MNA)